Menurut penelitian terbaru, mendengkur kemungkinan bisa
memperbesar risiko terkena penyakit jantung dibandingkan mereka yang
kelebihan berat badan, perokok atau memiliki kolesterol tinggi.
Seperti
yang kita ketahui, mendengkur terkait dengan penebalan peningkatan
lapisan dari dua pembuluh darah besar yang memasok otak dengan oksigen
darah. Ini adalah prekursor pengerasan arteri pembuluh darah yang
menjadi penyebab penyakit vaskular dan penyakit jantung.“Mendengkur lebih dari sekadar gangguan tidur dan mestinya jangan diabaikan. Pasien perlu mencari pengobatan jika mereka memiliki gangguan tidur (sleep apnea), tekanan darah tinggi, atau faktor risiko lain penyebab penyakit jantung,” ujar Robert Deeb, otolaryngologist di Henry Ford Hospital, AS, seperti dikutip jurnal The Laryngoscope.
Penelitian ini mengungkapkan adanya perubahan dalam arteri karotid diantara para pendengkur dan bahkan, bagi mereka yang tanpa sleep apnea. Perubahan ini kemungkinan dikarenakan trauma dan peradangan yang disebabkan oleh getaran dari dengkuran.
Obstructive sleep apnea (OSA), yakni gangguan tidur yang terjadi akibat menyempitnya saluran napas di tenggorokan saat tidur sehingga menyebabkan dengkuran keras dan jeda periodik dalam bernapas, telah lama dikaitkan dengan penyakit jantung, bersama dengan sejumlah masalah kesehatan serius lainnya.
Namun, risiko untuk penyakit kardiovaskular sebenarnya diawali dengan gejala mendengkur, jauh sebelum menjadi OSA. Sampai saat ini, ada bukti pada manusia yang menunjukkan hubungan serupa antara mendengkur dan risiko penyakit kardiovaskular.
Temuan ini dipresentasikan dalam pertemuan 2013 Combined Sections Meeting of the Triological Society di Scottsdale, Arizona, AS.
Apabila artikel ini menarik menurut kamu, share dan bagikan lewat media sosial kamu agar teman-teman kamu juga mengetahuinya.
Sambil membaca artikel, ayo daftar menjadi buzzer media sosial untuk menambah uang saku tambahan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar